Tokoh politik Aung San Suu Kyi menggunakan hak pilihnya dalam pemilu pertama di Myanmar sejak 25 tahun terakhir di Yangon, Minggu (8/11/2015). (Foto: AFP/NICOLAS ASFOURI)
Tokoh politik Aung San Suu Kyi menggunakan hak pilihnya dalam pemilu pertama di Myanmar sejak 25 tahun terakhir di Yangon, Minggu (8/11/2015). (Foto: AFP/NICOLAS ASFOURI)

Myanmar Gelar Pemilu Pertama Sejak 25 Tahun

Willy Haryono • 08 November 2015 11:51
medcom.id, Yangon: Myanmar menggelar pemilihan umum terbuka untuk kali pertama sejak 25 tahun terakhir, Minggu (8/11/2015). 
 
Ini adalah kesempatan terbaik bagi Myanmar untuk bergerak menuju negara demokrasi, setelah berdekade-dekade berada di bawah hukum militer. 
 
Aung San Suu Kyi, peraih penghargaan Nobel dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) diharapkan dapat membuat perbedaan dalam pemilu kali ini, meski dirinya dilarang mencalonkan diri sebagai presiden. 

Kerumunan warga berkumpul di Yangon saat Suu Kyi datang untuk menggunakan hak pilihnya. 
 
"Saya sangat semangat untuk memilih. Saya tidak dapat tidur malam tadi, jadi saya datang ke sini pagi-pagi," kata Ohnmar, wanita 38 tahun. Dia ikut mengantre di tempat pemungutan suara di Yangon, yang juga digunakan Suu Kyi.
 
"Seluruh keluarga saya bersemangat. Ini adalah pengalaman pertama saya," sambung Ohnmar. "Saya memilih karena ingin ada perubahan di negara saya. Saya rasa Aung San Suu Kyi akan menang, jika pemilu ini benar-benar bebas dan adil. 
 
Jumat kemarin, Presiden Myanmar Thein Sein mengaku akan menerima apapun hasil pemilu. "Saya akan menerima pemerintahan baru yang nanti terbentuk," ujar Presiden Sein, Seperti dikutip BBC.
 
Sekitar 30 juta warga Myanmar memiliki hak pilih dalam pemilu kali ini. Hasil pemilu belum dapat diketahui hingga Senin besok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan