Juru bicara Taliban Qari Yousuf Ahmadi mengatakan sasarannya adalah Direktorat Keamanan Nasional di kota Qalat, ibu kota Zabul. Ia mengklaim sebagian besar bangunan di daerah itu hancur dan beberapa perwira NDS, tentara, dan staf tewas atau terluka.
Menurut para pejabat, sebuah kendaraan meledak pada pukul 6:00 waktu setempat di dekat rumah sakit pemerintah dan gedung NDS, Tolo News di Afghanistan melaporkan.
Atta Jan Haqbayan, kepala dewan provinsi, mengatakan setidaknya 20 orang tewas dan 60 lainnya terluka dalam ledakan itu tetapi "jumlah orang yang tewas akan meningkat."
Ambulans dari 129 km jauhnya di Kandahar dipanggil ke tempat kejadian untuk membantu korban, kata para pejabat.
Bom bunuh diri ini yang terbaru dalam serangkaian serangan kekerasan oleh Taliban dalam beberapa hari terakhir, yang menewaskan puluhan orang. Kelompok militan itu berjanji melanjutkan pertempuran pekan lalu setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan negosiasi damai yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak ‘punah’ dalam menanggapi pengeboman bunuh diri di Kabul yang menewaskan 12 orang termasuk seorang tentara AS.
Pada Selasa, Taliban menewaskan sedikitnya 26 orang setelah seorang yang diduga sebagai pengebom bunuh diri meledakkan bahan peledak di dekat sebuah kampanye untuk Presiden Ashraf Ghani di Charikar, provinsi Parwan.
Kelompok teroris itu telah berjanji untuk menggunakan ‘semua kekuatan’ buat mengganggu pemilihan umum yang akan datang pada 28 September.
"Amerika Serikat mengutuk serangan Taliban baru-baru ini pada orang-orang, lembaga dan infrastruktur Afghanistan," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan, dikutip dari UPI, Kamis 19 September 2019.
"Melalui serangan-serangan ini, Taliban menunjukkan pengabaian terang-terangan terhadap rakyat dan lembaga-lembaga Afghanistan. Agar rakyat Afghanistan benar-benar berdamai, Taliban harus mulai menunjukkan komitmen yang tulus terhadap perdamaian daripada melanjutkan kekerasan dan kehancuran yang menyebabkan kerusakan yang tak terkendali seperti itu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News