Dalam wawancara dengan Al Jazeera, seperti dilansir Reuters, Senin (29/9/2014), Ma menyebut situasi di Hong Kong dapat mengubah persepsi dunia kepada Tiongkok. Wawancara ini diunggah dalam situs kepresidenan Taiwan.
Ma menegaskan Taiwan masih menolak pernyataan "satu negara, dua sistem" yang diberlakukan Tiongkok terhadap Hong Kong.
Taiwan dan Tiongkok berpisah di tahun 1949 setelah terjadinya perang sipil antara Komunis dan Nasionalis. Taiwan menjadi independen ketika itu, dan berkembang menjadi negara penganut sistem demokrasi, dengan memilih presiden serta wakil rakyatnya sendiri.
Tiongkok tidak pernah menggunakan kekuatan militer untuk mengambil kembali Taiwan, yang disebut sebagai provinsi pengkhianat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News