Ia juga menambahkan bahwa Filipina akan memulai untuk meninggalkan kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat. Pernyataan tersebut dilontarkan presiden kontroversial ini sesaat sebelum melakukan kunjungan ke Tiongkok.
"Ya, saya akan melakukannya. Saya telah memberikan AS cukup waktu untuk bermain-main dengan tentara Filipina," tegas Duterte, seperti dikutip AFP, Selasa (18/10/2016).
Sekali lagi, ia juga mengatakan tidak akan melakukan latihan gabungan dengan AS, negara sekutu pertahanan utama dan pemasok alat-alat militer Filipina.
"Itu akan jadi yang terakhir. Latihan itu telah terjadwal. Saya tidak ingin tentara kami dipermalukan," ujar Duterte.
Dalam kunjungannya ke Tiongkok, Duterte membawa serta ratusan pengusaha dan disinyalir akan menandatangani kesepakatan kerja sama senilai jutaan dolar.
"Mungkin Filipina akan membeli peralatan militer dari Tiongkok, namun tidak banyak," tutur mantan Wali Kota Davao City ini.
Dia menjelaskan bahwa saat ini Filipina butuh kapal boat serang berkecepatan tinggi untuk memberantas terorisme.
"Jika Tiongkok tidak membantu kami, maka kami akan kesulitan memerangi terorisme," imbuhnya.
Ketika ditanya akankah ada perundingan tentang Laut China Selatan dalam kunjungannya ke Tiongkok, Duterte hanya menjawab bahwa tak akan tawar menawar wilayah.
Merapatnya Duterte ke Tiongkok diperkirakan akan merusak misi dan visi AS di Asia, salah satunya bertujuan untuk menandingi pengaruh Tiongkok di kawasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News