medcom.id, Beijing: Pihak berwenang Tiongkok tengah menyelidiki sekitar 50 pabrik yang diduga memproduksi penyedap rasa dan kecap palsu.
Pemeriksaan dilakukan setelah muncul laporan yang menyebutkan adanya operasi terhadap pabrik-pabrik yang ada di dekat Kota Tianjin. Pabrik itu menggunakan bahan-bahan ilegal dalam produk kecap dan cuka.
Menurut surat kabar Beijing News, produk itu kemudian diberikan label dengan merk ternama seperti Maggi, Knorr dan Nestle.
"Produsen penyedap rasa palsu makin tumbuh berkembang luas tanpa ada pemeriksaan dalam waktu 10 tahun terakhir. Mereka beroperasi di Kota Duliu, dekat Tianjin," lapor Beijing News, seperti dikutip BBC, Selasa (17/1/2017).
Pihak Pengawas Makanan dan Obat-obatan Tiongkok (CFDA) mengatakan bahwa mereka sudah mengerahkan petugas ke Tianjing guna memeriksa klaim itu.
Berdasarkan pihak Beijing News, sekitar 50 pabrik yang beroperasi di perumahan warga meraup keuntungan dengan menjual penyedap rasa palsu itu. Mereka mendapatkan keuntungan hingga diperkirakan mencapai USD14,5 juta per tahunnya.
Jurnalis dan polisi setempat langsung mendatangi pabrik-pabrik itu setempat mendapatkan petunjuk dari seorang sumber. Hasilnya, beredar foto dan video yang menunjukkan pekerja membuat dan membungkus produk dalam bentuk label yang kotor dan menggunakan alat-alat rumahan.
Pabrik-pabrik itu dikabarkan menggunakan garam yang biasa dimanfaatkan oleh industri dan tidak aman untuk konsumsi manusia. Pelaku juga mendaur ulang produk turunan dari pabrikan makanan lainnya. Selain itu pabrik-pabrik ini juga menggunakan pemanis buatan yang berbahaya.
Skala besar dari operasi pemalsuan ini menimbulkan pertanyaan dari negara yang tidak pernah luput dari skandal makanan tidak aman. Pihak CFDA pun hanya berpendapat akan memeriksa masalah ini dan menyerahkan hasil penyelidikan kepada publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News