Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Askat Orazbay menuturkan, pihaknya menjadi negara pertama yang menutup gudang senjata nuklir di awal 1990-an. Hal ini menjadi modal kuat untuk mendorong negara-negara lain melakukan denuklirisasi.
"Pertama, kami menutup situs uji coba nuklir Semipalatinsk. Kami menjadi negara pertama yang menutup gudang senjata 25 tahun lalu. Dan tujuan utama Kazakhstan adalah membantu keberlangsungan dunia bebas senjata nuklir," katanya saat ditemui di Hotel Manhattan, Jakarta, Senin 19 Februari 2018.
Kazakhstan ingin memperluas rezim non-proliferasi yang sesuai dengan Resolusi DK PBB 1540 (2004).
"Selagi kami mencapai perjanjian program nuklir Iran dan menunggu implementsi mereka, Kazakhstan yakin model serupa bisa juga digunakan untuk krisis nuklir di Semenanjung Korea," ucap Orazbay.
Orazbay menuturkan Kazakhstan melihat pentingnya mencari solusi konstruktif dalam menyelesaikan masalah senjata nuklir, khususnya di Semenanjung Korea. Karenanya, mereka berharap diskusi multilateral dapat menyelesaikan isu tersebut.
"Ini upaya kami, dan kami tidak mau berupaya sendiri. Harus bersama-sama. Karena menyelesaikan kasus ini tidak bisa kami lakukan sendiri. Harus bersama," pungkas dia.
Kazakhstan, ujar dia, akan terus menyerukan kepada negara-negara anggota tetap DK PBB dan pihak lainnya untuk bersama-sama bekerja keras mewujudkan dunia bebas senjata nuklir pada 2045, dalam peringatan 100 tahun berdirinya PBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id