Hampir sepekan setelah pertempuran meletus di Marawi, muncul kabar adanya warga negara Indonesia yang turut menjadi korban.
"Benar, kami mendapatkan informasi dari Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) mengenai adanya WNI yang menjadi korban," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal kepada Metrotvnews.com, Senin 29 Mei 2017.
"Namun demikian, kami masih belum bisa memverifikasi informasi tersebut," lanjut dia.
Masih menurut informasi dari AFP, Iqbal menyebut WNI tersebut tewas dalam pertempuran antara militan dengan aparat keamanan.
Sebelumnya Kemenlu RI mengonfirmasi adanya sebelas WNI yang berada di Marawi. Sepuluh dari mereka adalah Jamaah Tabligh (JT) asal Bandung dan Jakarta yang sedang melakukan Khuruj (meninggalkan rumah untuk ibadah dan dakwah di masjid selama 40 hari).
Sementara satu lainnya adalah WNI yang menikah dengan orang setempat dan sudah lama tinggal di Marawi. Laporan terbaru menyebutkan ada total 16 WNI di Marawi.
Selain kematian 19 warga sipil, muncul juga laporan adanya delapan jasad di dasar jurang di area jalan raya menuju Marawi.
Menurut keterangan otoritas setempat, delapan jasad itu kemungkinan dieksekusi militan, kemudian dilemparkan ke jurang. Terdapat tulisan "munafik" di kedelapan jenazah tersebut.
Hingga sejauh ini, total kematian akibat pertempuran di Marawi menyentuh angka 97.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id