Sebagian kawasan dengan sampah menggunung itu tiba-tiba runtuh pada sore hari, yang menghancurkan banyak rumah dan menewaskan belasan orang serta melukai sejumlah lainnya.
Menurut news.lk, portal berita resmi Pemerintah Sri Lanka, Minggu 16 April 2017, kontingen pasukan dari Pasukan Keamanan Markas Besar Divisi 14-Barat (SFHQ-West) terlibat dalam operasi bantuan.
Selain itu, helikopter Angkatan Udara Sri Lanka juga dikerahkan untuk mengendalikan kebakaran kecil setelah kejadian. Sementara personel Satgas Khusus bersama-sama Pusat Manajemen Bencana Sri Lanka juga terlibat dalam penyelamatan dan penyaluran bantuan.
Sebagian rumah hancur total, sedangkan beberapa lainnya hanya rusak sebagian. Sumber listrik ke Meetotamula diputus sebagai langkah pencegahan.
"Warga dan kerabat di daerah ini diminta memberikan informasi terkait korban atau mereka yang terdampak bencana," kata juru bicara militer, Brigadir Roshan Senevirathne.
Longsor dari timbunan sampah ini terjadi pada Jumat 14 April ketika hujan deras melanda sehari sebelumnya. Kondisi semakin parah ketika sebelum hujan terjadi kebakaran.
625 orang saat ini dibawa ke tempat penampungan sementara di sekolah-sekolah, hingga menemukan tempat tinggal alternatif. Banyak dari warga lain sudah melakukan evakuasi dari rumahnya sebelum bencana terjadi.
Diperkirakan sekitar 800 ton sampah masuk ke lokasi pembuangan sampah itu. Parlemen Sri Lanka mengingatkan bahwa 23 juta ton sampah di Kolonnawa bisa menimbulkan ancaman kesehatan serius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id