Deputi I/ Poldagri Kemenko Polhukam, Yoedhi Swastono (kiri) dan Presiden Nauru, Baron Divavesi Waqa (Foto: Dok. Kemenkopolhukam)
Deputi I/ Poldagri Kemenko Polhukam, Yoedhi Swastono (kiri) dan Presiden Nauru, Baron Divavesi Waqa (Foto: Dok. Kemenkopolhukam)

RI-Nauru Sepakat Bentuk Kerja Sama Teknis

Sonya Michaella • 09 Februari 2017 08:51
medcom.id, Jakarta: Kerja sama teknis dibangun dan akan terus diperkuat dalam hubungan antara Indonesia dan Nauru. Kerja sama teknis ini merupakan bagian integral dari kebijakan luar negeri RI.
 
Sebelumnya, terkait kerja sama teknis, Indonesia sendiri telah menerima kehadiran 15 peserta asal Nauru dalam berbagai program kerja sama teknis Indonesia sejak 2007 hingga 2016.
 
Termasuk program delapan orang penerima Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI), tiga orang peserta Bandung Spirit Program for Selected Pacific Island Countries, dan empat orang peserta pelatihan coconut product development di Indonesia (2016) dan International Workshop on Seaweed & Fisheries Development di Fiji (2016).

Dari Indonesia, diwakili oleh Deputi I/ Poldagri Kemenko Polhukam, Yoedhi Swastono, menggantikan Menko Polhukam Wiranto yang berhalangan.
 
Walaupun Menkopolhukam tak bisa datang, Presiden Nauru, Baron Divavesi Waqa tetap memberikan apresiasi atas kehadiran pihak Indonesia. Presiden Nauru juga berharap adanya peningkatan kerjasama antar kedua negara khususnya bidang Kelautan dan Perikanan. 
 
RI-Nauru Sepakat Bentuk Kerja Sama Teknis
Kunjungan delegasi RI ke Nauru, 1-6 Februari 2017
 
"Kami menginginkan adanya kerjasama dengan Indonesia khususnya terkait kerjasama pendidikan di Akademi Pelayaran maupun Akademi Perikanan di Indonesia," jelas Menteri Perikanan Nauru, Hon Sadlog Barnicke, seperti keterangan tertulis dari Kemenkopolhukam yang diterima Metrotvnews.com, Kamis (9/2/2017).
 
Kerja sama teknis merupakan salah satu upaya diplomasi Indoneisa di forum bilateral, regional maupun internasional.
 
Perkembangan kerja sama teknis Indonesia tidak dapat dilepaskan dari upaya-upaya PBB untuk membantu negara-negara berkembang dalam mengatasi ketertinggalannya melalui Kerja sama Teknik antar Negara Berkembang (KTNB).
 
KTNB merupakan kerja sama teknik Selatan-Selatan yang bertujuan mewujudkan kemandirian dan percepatan pembangunan di negara-negara berkembang. Kerja sama teknik juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemitraan antar negara. 
 
Melalui berbagai kegiatan dalam kerangka kerja sama teknik, diharapkan akan terjadi saling tukar informasi, pengalaman serta menciptakan dasar yang kuat bagi kerja sama antara Indonesia dan negara-negara peserta.
 
Hubungan diplomatik Indonesia-Nauru resmi dibuka dengan adanya penandatanganan Komunike Bersama oleh Wakil Tetap RI New York (PBB), Desra Percaya dan Wakil Tetap Nauru Marlene Moses di New York, 21 Desember 2012 lalu.
 
Selain hubungan diplomatik, hubungan perdagangan Indonesia dan  Nauru pada 2016 tercatat surplus lebih dari USD231 ribu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan