Pembocoran rahasia ini adalah salah satu dari serangkaian tuntutan hukum yang dituduhkan kepadanya sehingga ia mengundurkan diri pada tahun lalu.
Dilansir AFP, Selasa 28 Maret 2017, Ma bebas dari tuduhan pembocoran dan pencemaran nama baik tersebut.
Namun, Ma akan menghadapi sidang baru setelah jaksa mendapat bukti-bukti lengkap atas kebocoran rahasia di kasus yang berbeda pada bulan ini.
Masa presiden delapan tahun Ma berakhir pada 2016, ketika partai Kuomintang kalah dari Partai Progresif Demokratik (DPP) dalam pemilihan umum, tahun lalu.
Jaksa mengatakan bahwa Ma memerintahkan diam-diam merekam isi panggilan telepon antara anggota parlemen DPP Ker Chien-ming dan ketua parlemen, lalu memberikannya kepada para pejabat lainnya.
Penuntut mengatakan bahwa dengan memberikan perintah ini, Ma melanggar hukum tentang perlindungan informasi pribadi, membocorkan rahasia, dan melanggar keamanan dan pengawasan komunikasi.
Sementara, para pendukung Ma masih menilai bahwa Ma adalah korban dari rekayasa politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News