Mohd Shukri Abdull mengaku mendapatkan informasi dirinya akan ditangkap aparat sehingga harus mengungsi sementara ke Washington dan New York. Hal ini terjadi semasa kepemimpinan Najib pada 2015. Ia juga mengaku pernah diancam dibunuh.
"Kami punya sejumlah sumber intelijen kala itu, bahwa saya akan ditangkap dan dipenjara, dengan tuduhan menjadi bagian dari konspirasi menumbangkan pemerintah," ujar Shukri, seperti dikutip dari kantor berita Asian Correspondent.
"Saya juga pernah diancam dipecat, diminta pensiun dini atau dimutasi ke departemen pelatihan," lanjut dia. Terkait ancaman pembunuhan, Shukri mengaku sempat menemukan sebutir peluru di rumahnya.
"Kami hanya ingin mengembalikan uang yang dicuri dari negara. Tapi kami dituduh hendak meruntuhkan negara ini, kami dituduh sebagai pengkhianat," tegas Shukri.
SPRM telah membuka kembali penyelidikan mengenai transfer mencurigakan sejumlah uang ke rekening Najib dari SRC International, mantan anak perusahaan dari 1MDB.
Baca: Tim Khusus Penyelidik 1MDB Mulai Bekerja Hari Ini
Senin kemarin, Najib merasa kesal karena diperlakukan seperti maling. Dia dengan tegas mengatakan tidak mencuri uang rakyat. "Saya bukan orang yang mencuri apa yang menjadi milik rakyat. Orang-orang di sini tahu saya tidak mencuri selama 42 tahun saya melayani," kata dia.
Najib meyakini dia hanya sebagai sasaran dendam PM Mahathir Mohamad dan oposisi. Najib menyakini hal tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id