"Kami bicara soal JCPOA, di mana saya mengatakan komitmen Iran masih cukup tinggi untuk melaksanakan JCPOA," kata Menlu Retno dalam video yang diterima Medcom.id, Sabtu 4 Agustus 2018.
"Pihak-pihak terkait yang masih ada di dalam JCPOA tentu memiliki peran penting untuk bisa mengimplementasikan," lanjut dia.
Menlu Retno juga terus berkomunikasi dengan Uni Eropa dan kemungkinan besar Indonesia bakal mengirimkan tim ke Uni Eropa untuk membahas pelaksanaan JCPOA ini.
JCPOA adalah kesepakatan terkait nuklir Iran yang dibentuk di Wina pada 14 Juli 2015 antara Iran dan lima negara anggota tetap DK PBB dan satu negara yaitu Amerka Serikat, Tiongkok, Rusia, Inggris, Prancis dan Jerman.
Namun, pada Mei 2018 kemarin, Amerika memutuskan keluar dari kesepakatan nuklir Iran dengan alasan kesepakatan tersebut adalah bencana bagi AS yang dianggap tak melakukan apapun untuk menahan nuklir Iran.
Presiden AS Donald Trump juga menyebut bahwa kesepakatan nuklir Iran, cacat. Perjanjian yang akan berakhir pada 2030 ini memungkinan Iran akan terus mengembangkan program nuklir dan akan memicu perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News