Kelompok militan Islam, Taliban dan Islamic State (ISIS) telah mengklaim serangkaian serangan tembakan dan ledakan yang terjadi di kampus tersebut. Kedua kelompok ekstremis itu berniat menggangu stabilitas negara karena pemerintahan Presiden Ashraf Ghani dianggap mendapat dukungan dari Barat.
Laporan sementara menyebutkan, beberapa pelaku penembakan terlihat memakai rompi bunuh diri. "Beberapa penembak menyerang American University di Kabul dan kemudian dilaporkan terjadi tembakan dan ledakan. Mereka berada di dalam komplek kampus bersama profesor asing dan ratusan mahasiswa," ujar pejabat Kementerian Dalam Negeri seperti dilansir Reuters, Kamis (25/8/2016).
Pejabat itu manambahkan, pasukan keamanan Afghanistan sudah mengepung area kampus selama satu jam sejak serangan terjadi pada pukul 18.30 waktu setempat.
Serangan ini merupakan serangan kedua kalinya dalam sebulan dimana American University menjadi target. Sebelumnya, dua pengajar, masing-masing dari Amerika dan Australia, masih belum ditemukan setelah diculik dengan todongan senjata pada 7 Agustus 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News