Warga Jepang menonton pidato Kaisar Akihito yang mengisyaratkan hendak turun tahta, 8 Agustus 2016. (Foto: Reuters/The Guardian)
Warga Jepang menonton pidato Kaisar Akihito yang mengisyaratkan hendak turun tahta, 8 Agustus 2016. (Foto: Reuters/The Guardian)

Kaisar Jepang Akihito Isyaratkan Turun Tahta

Willy Haryono • 08 Agustus 2016 14:17
medcom.id, Tokyo: Kaisar Jepang Akihito muncul di televisi nasional dan mengutarakan kekhawatirannya atas kesehatan diri yang kian menurun dan kemampuannya dalam melanjutkan tugas sebagai simbol negara. 
 
Berbicara dalam pidato berdurasi 10 menit yang sudah direkam sebelumnya, Akihito menginginkan adanya peralihan kekuasaan secara tertib, meski tidak secara eksplisit mengatakan hendak turun tahta. 
 
Bulan lalu kantor berita NHK mengatakan bahwa Akihito, yang pernah menjalani operasi jantung dan dirawat atas penyakit kanker prostat, ingin turun tahta dalam beberapa tahun ke depan. Kekaisaran Jepang membantahnya. 

Sering dianggap sebagai keturunan langsung dari Dewa, kaisar Jepang disebutkan dalam konstitusi negara sebagai simbol "pemersatu rakyat" dan tidak memiliki kekuatan politik. Akihito tidak secara langsung mengatakan dirinya ingin turun tahta karena khawatir diinterpretasikan sebagai intervensi dalam dunia politik. 
 
Sejumlah survei menunjukkan sebagian besar warga Jepang merestui keinginan turun tahta sang kaisar. Namun, proses resmi diperlukan agar hal tersebut dapat terwujud. 
 
Belakangan ini Akihito sudah tidak pernah lagi melakukan tugas kekaisaran. Tempatnya digantikan sementara oleh anaknya, Putra Mahkota Naruhito yang berusia 56. 
 
Kaisar Jepang Akihito Isyaratkan Turun Tahta
Kaisar Akihito (kanan) dan Putra Mahkota Naruhito. (Foto: AFP)
 
Naruhito hanya memiliki seorang anak perempuan. Karena hanya laki-laki yang dapat menerima tahta, titel kaisar setelah Naruhito akan diserahkan ke adiknya, Putra Mahkota Akishino, dan kemudian ke keponakan yang saat ini masih laki-laki berusia sembilan tahun, Hisahito. 
 
Akihito naik tahta setelah kematian Hirohito, ayah sang kaisar yang berada di puncak tertinggi dalam memimpin Jepang di era Perang Dunia II. Akihito bertekad mengobati luka akibat konflik yang ditimbulkan Jepang di Asia dan mencoba lebih mendekatkan keluarga kekaisaran ke rakyat biasa. 
 
Pidato terbaru Akihito adalah kali kedua yang pernah disampaikannya ke publik Jepang. Pidato pertama disampaikan setelah terjadinya gempa bumi dahsyat, tsunami dan kebocoran di fasilitas nuklir di Jepang pada Maret 2011. 
 
Perdana Menteri Abe dijadwalkan merespon pidato Akihito, dalam sebuah pernyataan resmi yang kata-katanya diatur sedemikian rupa agar tidak bernuansa politis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan