"Terkait MERS, kita terus memantau dengan seksama baik yang dilakukan KBRI di Seoul dan kementerian kesehatan di sini terkait kejadian di Korsel," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, di Ruang Palapa, Kemenlu RI, Kamis (11/6/2015).
"Kementerian kesehatan memantau dan akan ditentukan seberapa jauh tindakan kita itu, setelah mendapatkan masukan dari kementerian kesehatan," lanjutnya.
Kemenlu pun mengeluarkan informasi perjalanan dari KBRI di Seoul terkait perkembangan yang terjadi. Informasi perjalanan itu sesuai dengan saran-saran World Health Organization (WHO) untuk menjaga diri.
Arrmanatha menambahkan WNI diminta untukmenjaga kebersihan, menjauhi tempat-tempat di mana MERS bisa berkembang. Selain itu WNI juga harus menjaga jarak dari orang-orang yang sakit flu.
"Sampai saat ini kita belom mendapatkan informasi terkait adanya WNI jadi korban. Namun yang pasti kita sampaikan, bahwa KBRI kita di sana telah terus menerus secara konsisten melakukan komunikasi dengan WNI di sana dan selalu memantau perkembangan yang terjadi," jelasnya.
Mengenai peningkatan status peringatan untuk WNI terkait MERS, menurutnya pihak Kemenlu akan terus memantau perkembangan yang ada di Korsel.
"Kita akan lihat perkembangan semakin baik atau semakin buruk. Kita akan mengeluarkan imbauan yang diberikan masyarakat kita di sana," imbuh pria yang akrab disapa Tata ini.
"Kemlu tidak punya kemampuan menilai suatu keadaan, atau penyakit atau epidemik. Yang mempunyai kemampuan itu adalah kementerian kesehatan. Oleh karena itu dalam hal ini kemlu terus berkomunikasi dengan kemenkes dan mereka lah yang akan menilai perkembangan sampai di titik kita harus beri perhatian lebih atau tidak," tuturnya.
Hingga saat ini korban tewas akibat MERS di Korsel mencapai sembilan orang. Sementara kasus warga yang terinfeksi dikabarkan sudah mencapai total 122 jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News