Ketujuh kasus ini berawal dari kasus pria 68 tahun yang didiagnosis mengidap MERS setelah pulang dari Arab Saudi pada 20 Mei.
MERS dinilai sebagai 'saudara' yang jauh lebih berbahaya, namun tidak terlalu menular, dari virus Sindrom Pernapasan Akut (SARS) yang muncul di Asia pada 2003. Gejala MERS beragam, mulai dari flu, nyeri sendi, pneumonia hingga gagal ginjal.
Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Korsel menyebut lebih dari 70 orang mungkin telah terpapar virus secara langsung atau tidak langsung dari pasien pertama.
Salah satu terduga MERS, seorang pria 44 tahun, dilaporkan telah bertolak ke Tiongkok untuk urusan bisnis pada Selasa kemarin. "Kami meminta dia untuk tidak pergi, tapi dia menolak," tutur kepala CDC Yang Byung-guk, seperti dikutip AFP.
Yang mengatakan otoritas Tiongkok diberitahu tentang kedatangan warga Korsel, yang diperiksa di rumah sakit setempat tak lama setelah dirinya mendarat. Sebanyak 28 penumpang yang duduk berdekatan dengan pria tersebut juga sudah diperiksa.
Lebih dari 20 negara terkena dampak virus MERS, di mana sebagian besar kasusnya terjadi di Arab Saudi. Korban tewas akibat MERS di Arab Saudi telah mencapai 400 sejak 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News