Hamdallah menjelaskan, Palestina hadir di KAA 1955, yang saat itu negara Asia Afrika berjuang untuk menghapus diskriminasi. Setelah saat itu, palestina masih diduduki oleh Israel.
"Hari ini kita bertemu, Palestina masih diduduki oleh Israel. Rakyat Israel menguasai lahan kami. Mereka juga memblokade Gaza dalam selama delapan tahun," ujar PM Rami Hamdallah, di Jakarta Convention Center (JCC), di Jakarta, Selasa (22/4/2015).
"Gaza terus dikendalikan oleh Israel. Kami sangat kecewa dengan sikap Israel yang mengisolasi Gaza. Mereka juga melakukan seragan udara dan darat, serta menyebabkan insfrastruktur hancur," lanjutnya.
PM Hamdallah menambahkan, Israel telah membunuhan ribuan perempuan dan anak-anak Palestina. banyak dari mereka merasa sakit dan terpenjara. Rakyat Palestina masih berupaya pergi dari Gaza dan ini sudah berlangsung sejak 1967.
"Kami berupaya rekonsiliasi demi membangun kembali Gaza. Kami berupaya keras dengan cara diplomatik dan politik, di sekitar wilayah Timur Tengah dan Yordania agar kami bisa memberikan layanan bagi rakyat Palestina," tegasnya.
Bagi Hamdallah, Pemerintah Palestina terus berupaya keras untuk memobilisasi semua upaya demi menghentikan okupasi di negaranya. "Tapi Israel bertindak dengan kekerasan dan menduduki wilayah kami serta mengesampingkan semua upaya diplomasi. Israel menutup beberapa wilayah kami serta menangkap anak-anak kami," tuturnya.
Palestina sudah membuktikan bahwa tidak ada yang bisa menghentikan upaya untuk membangun kembali lahan dan membangun potensi untuk rakyatnya.
"Israel dengan kebutralannya, tidak akan membuat kami menyerah," lanjut PM Hamdallah.
Dirinya menegaskan Palestina akan tetap kuat dan bersatu. Mereka juga mendorong dunia internasional mengakui kemerdekaan Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News