Gelombang panas yang melanda Provinsi Sindh sejak Sabtu (14/6/2015) tersebut telah merenggut nyawa 445 orang. 301 dari korban tewas dilaporkan di Karachi.
Tercatat suhu di wilayah itu mencapai 43 derajat celsius pada Senin (22/6/2015). Bencana ini telah menimbulkan kekacauan dan memicu diterapkannya kondisi darurat di beberapa rumah sakit di wilayah Karachi.
Tiga rumah sakit negara mengonfirmasi kematian warga hingga Senin mencapai 341 orang. Sementara beberapa rumah sakit lainnya turut melaporkan korban jiwa akibat gelombang panas ini.
"Kami menerima hampir 200 korban jiwa akibat gelombang panas ini," ujar pengawas medis Rumah Sakit Jinnah, Seemi Jamali, seperti dikutip BBC, Selasa (23/6/2015).
"200 jasad ini merupakan warga yang tidak tahan dengan panas. Namun ada sebagian dari warga yang tewas di saat menjalani perawatan," ujarnya.
Jamali menambahkan, pihak rumah sakit sudah merawat sekitar 3.000 orang yang sakit karena terpapar sinar matahari. Sementara dokter di Rumah Sakit Abbasi Shaheed mengatakan, Senin (22/5/2015) 71 orang warga tewas akibat gelombang panas.
Pihak pemerintah Provinsi Sindh sudah menerapkan keadaan darurat di seluruh rumah sakit. Para dokter juga dilarang untuk meninggalkan rumah sakit dan terus menambahkan pasokan obat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News