Kunjungan Feltman -- kali pertama oleh diplomat senior PBB sejak 2010 -- berlangsung kurang dari sepekan usai Pyongyang menguji coba misil balistik antarbenua terbaru yang diklaimnya dapat mencapai daratan Amerika Serikat.
PBB mengatakan Feltman telah bertemu Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho dan Wamenlu Pak Myong-kuk.
"Mereka sepakat situasi saat ini adalah isu perdamaian dan keamanan paling berbahaya di dunia," ujar pernyataan PBB, seperti dikutip Telegraph, Minggu 10 Desember 2017.
"Perlu adanya pencegahan miskalkulasi dan memastikan saluran komunikasi tetap terbuka untuk mengurangi risiko konflik," kata Feltman.
Feltman, kepala urusan politik PBB, juga menekankan pentingnya implementasi menyeluruh dari resolusi DK PBB.
DK PBB telah menjatuhkan serangkaian sanksi kepada Korut atas program nuklir dan misil.
Sebelumnya, kantor berita KCNA menyebut "kebijakan AS terhadap DPRK (Korut) dan pemerasan nuklirnya adalah dalang di balik situasi tegang di Semenanjung Korea saat ini."
Namun Korut mengaku sepakat dengan UN untuk "menjadwalkan komunikasi rutin via serangkaian kunjungan di berbagai level."
KCNA tidak menyebutkan adanya pertemuan apapun antara Feltman dengan pemimpin rezim Kim Jong-un.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News