Asap dari lokasi ledakan di Tianjin (Foto: AFP)
Asap dari lokasi ledakan di Tianjin (Foto: AFP)

CNN Dikecam dalam Peliputan Ledakan Tianjin

Fajar Nugraha • 14 Agustus 2015 12:10
medcom.id, Tianjin: Kantor berita Tiongkok, Xinhua mengecam media Amerika Serikat (AS) CNN terkait pemberitaan ledakan di Pelabuhan Tianjin. Ledakan itu menewaskan 50 orang.
 
Dalam komentarnya, Xinhua menuduh jurnalis CNN Will Ripley yang melaporkan kondisi di luar rumah sakit, tempat korban ledakan dirawat. Menurut Xinhua, CNN telah mengeluarkan laporan yang tidak akurat dan parsial.
 
Saat itu CNN menyiarkan rekaman video yang diambil oleh Ripley dan menunjukkan dirinya dilarang untuk memberikan laporan di luar rumah sakit. Menurut Ripley, ini bukan pertama kalinya jurnalis CNN dilarang untuk melaksanakan tugasnya oleh pihak keamanan.

Menurut Xinhua, meskipun CNN mengeluarkan publikasi yang mengoreksi pernyataannya tersebut, ada alasan atas pelarangan itu.
 
"Koresponden mereka sudah menganggu dan membuat kesal dari pihak keluarga dan teman korban yang tewas dalam ledakan tersebut," ujar Xinhua, seperti dikutip IBTimes, Jumat (14/8/2015).
 
Baru diketahui bahwa Ripley setuju untuk mengambil gambar setelah beberapa orang memintanya. "Dari perspektif etika pemberitaan, jurnalis harus menghormati keluarga korban tewas dan terluka saat meliput peristiwa mematikan," tutur Xinhua.
 
"Bagaimana mungkin seorang jurnalis menyimpulkan bahwa pihak keamanan Tiongkok, yang telah menyuruhnya menghentikan peliputan. Alasannya tidak lebih dari rasa curiga CNN yang mendalam terhadap Tiongkok," tegas Xinhua.
 
Menurut Xinhua ini bukan pertama kalinya CNN bersikap curiga terhadap Tiongkok. Rangkaian laporan tidak benar yang dilakukan oleh CNN dilakukan pula pada kerusuhan di Tibet pada 14 Maret 2008 dan serangan teror di Kunming pada Maret 2014.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan