Pernyataan ini dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Korut atas nama direktur untuk Studi Amerika.
"Pengembangan rudal mungkin akan kami pertimbangkan lagi secara serius jika AS tak mencabut sanksi ekonomi yang keras itu," sebut pernyataan Kemenlu Korut dikutip dari KCNA, Minggu 4 November 2018.
Baca: KTT Kedua Trump-Kim Digelar Usai Pemilu Sela AS
Menurut penyataan tersebut, peningkatan hubungan antara dua negara tak seimbang dengan tidak dicabutnya sanksi ekonomi Korut.
"AS harus melakukan yang seimbang di samping menuntut kami harus melakukan denuklirisasi," lanjut pernyataan itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menegaskan bahwa sanksi ekonomi akan tetap ada sampai Pyongyang melakukan komitmen denuklirisasi yang disepakati Presiden Donald Trump dan Kim Jong-un di Singapura, Juni lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News