Baca juga: Seorang WNI Tewas dalam Penembakan di Selandia Baru.
“Kami sudah membahas rencana doa bersama dengan pihak pejabat kota dan penegak hukum. Peringatan ini akan berlangsung di sebuah taman di dekat Masjid Al Noor,” ujar Gamal Fouda, seperti dikutip New Zealand Herald, Kamis, 21 Maret 2019.
“3.000 hingga 4.000 orang akan hadir, termasuk mereka yang datang dari luar Selandia Baru. Jemaah dari Masjid Linwood, yang tujuh orang tewas ditembak pelaku, juga akan hadir dalam peringatan ini,” jelasnya.
Fouda menambahkan, para pekerja tengah memperbaiki kerusakan akibat penembakan 15 Maret lalu. Karpet yang dipenuhi darah akan mereka kubur.
Penembakan di Christchurch ini menewaskan 50 orang dan melukai sekitar 48 orang lainnya. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menegaskan insiden ini merupakan aksi terorisme.
Satu Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban tewas penembakan di Christchurch. WNI bernama Lilik Abdul Hamid terkena tembakan di Masjid Al Noor.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri RI memfasilitasi keluarga korban untuk terbang ke Selandia Baru.
Baca juga: Keluarga WNI Korban Penembakan Difasilitasi ke Selandia Baru.
Menlu Retno menambahkan, Lilik yang bekerja di Air New Zealand dipastikan akan mendapat bantuan. Sementara itu, dua WNI yang terluka masih dirawat di Selandia Baru.
Namun, saat bertemu dengan Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters, Menlu Retno mengaku tak membicarakan soal santunan untuk WNI yang menjadi korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News