"Presiden menugaskan Menlu sebagai utusan khusus. Akan membawa surat Presiden ke Raja Arab Saudi dan Presiden Iran," ujar Menlu Retno Marsudi, saat dihubungi Metrotvnews.com, Sabtu (9/1/2016).
"(Kunjungan) akan membahas tindak lanjut dengan menlu kedua negara," lanjutnya.
Ketika ditanya apakah kedatangannya sebagai sebuah tawaran Indonesia sebagai mediator konflik, Menlu Retno menjawab: "Semua masih sangat cair".
Namun Menlu Retno tidak menjelaskan isi dari surat Presiden Jokowi itu. "Surat masih sedang disiapkan," imbuh Menlu.
Mengenai kepastian rencana keberangkatan, Menlu Retno menyebutkan bahwa waktunya sedang dikomunikasikan dengan pihak Arab Saudi dan Iran.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menambahkan bahwa, Indonesia tentunya akan menyampaikan pentingnya agar stabilitas dan perdamaian kawasan terus dijaga.
"(Pemerintah berharap) agar baik Iran dan Arab Saudi menghindari langkah yang dapat meningkatkan tensi. Selain itu Menlu juga akan menyampaikan kesiapan Indonesia,-jika mereka (Arab Saudi dan Iran) bersedia,- membantu mencari solusi dari ketegangan yang ada," sebut Arrmanatha saat dihubungi Metrotvnews.com.
Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran dipicu eksekusi mati ulama Syia Nimr al-Nimr bersama dengan 46 orang lainnya. Ekskusi itu memicu kemarahan warga Iran yang mayoritasnya adalah Muslim Syiah.
Warga Iran yang marah melakukan protes dan membakar kantor perwakilan Arab Saudi di Teheran. Hal ini memicu keputusan Arab Saudi yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News