Penandatanganan pinjaman ini telah dilakukan oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, pada hari ini.
"Proyek ini merupakan bantuan pinjaman Yen dari pemerintah Jepang kepada pemerintah Indonesia untuk meneruskan pembangunan Jalur Selatan-Utara proyek MRT di Jakarta," kata Konsuler Bidang Ekonomi Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Shigemi Ando, Rabu 24 Oktober 2018.
Pinjaman ini digunakan untuk pembangunan PRT fase kedua. Diharapkan, penggunaan transportasi di wilayah metropolitan Jakarta, di mana kemacetan lalu lintas selalu terjadi akan berubah.
"Kami berharap agar warga Indonesia bisa berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Sehingga proyek ini dapat berkontribusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, memperbaiki iklim investasi dan mengurangi dampak polusi terhadap lingkungan," ucap dia lagi.
Kondisi pinjaman ini akan dibebankan dengan suku bunga 0,01 persen per tahunnya dan masa pengembalian selama 40 tahun dimulai dari tahun ini.
Ando juga menjelaskan bahwa di fase pertama, Jepang sudah meminjamkan dana senilai 125 miliar Yen. Jadi, total pinjaman Jepang ke Indonesia adalah 195 miliar Yen untuk konstruksi MRT Jakarta.
"Pencarian dana ini juga dilakukan secara bertahap untuk fase kedua yaitu jalur dari Bundaran Hotel Indonesia ke Kampung Bandan," tukas Ando.
Sementara itu, untuk pembangunan MRT Jakarta Fase I lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia menelan biaya Rp14,3 triliun yang dananya diperoleh dari pinjaman Jepang. Pinjaman itu ditanggung oleh Pemprov DKI sebesar 51 persen dan sisanya 49 persen dibebankan ke pemerintah pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id