Belasan pekerja itu terjebak sejak 13 Desember, saat air dari sungai terdekat masuk ke sebuah tambang ilegal sedalam 106 meter di negara bagian Meghalaya.
Sejauh ini tim tidak menemukan adanya tanda-tanda kehidupan dari tambang. Namun pihak keluarga masih berharap 15 orang itu dapat bertahan hidup di bawah sana.
"Empat belasa penyelam datang Sabtu kemarin dan melakukan survei di area tambang. Mereka mencoba masuk hari ini," ucap seorang polisi bernama Sylvester Nongtnger kepada kantor berita AFP, Minggu 30 Desember 2018.
Tambang ilegal tempat 15 orang ini terjebak biasa juga disebut dengan istilah "lubang tikus" di India. Tambang jenis ini melibatkan penggalian dari sisi bukit, kemudian membuat terowongan sepanjang 1,5 meter untuk mencapai lapisan batu bara.
Sebuah pengadilan di India melarang aktivitas penambangan ilegal di Meghalaya pada 2014. Larangan dikeluarkan usai masyarakat setempat mengeluhkan aktivitas semacam itu mencemari air dan juga membuat nyawa pekerja terancam.
Namun pemilik tambang dan pemerintah daerah menentang larangan tersebut, sehingga praktik semacam itu masih berlanjut.
Sebagian besar pekerja di tambang ilegal "Lubang Tikus" adalah imigran miskin dari beberapa negara tetangga India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News