Dilansir dari laman Global News, kepolisian Sri Lanka diketahui sedang berusaha menjinakkan tiga bom yang diduga kuat berada di dalam sebuah mobil van. Namun ketiga bom itu meledak di tengah upaya penjinakan.
Ledakan membuat aparat keamanan dan warga sekitar berlari menjauh dari lokasi sekitar gereja St Anthony's Shrine di Colombo. Meski ketiga bom meledak, tidak ada korban jiwa maupun luka.
"Mobil meledak saat unit penjinak bom dari STF (Gugus Tugas Khusus Kepolisian Sri Lanka) dan Angkatan Udara berusaha menjinakkannya," ujar seorang saksi mata.
Rentetan bom di hotel dan gereja di Sri Lanka di momen Hari Raya Paskah 2019 pada Minggu 21 April menewaskan hampir 300 orang dan melukai 500 lainnya. Pemerintah Sri Lanka menyebut serangan dilancarkan grup militan lokal National Thowheeth Jama'ath (NTJ).
Saat ini otoritas Sri Lanka sedang menyelidiki apakah NTJ mendapatkan dukungan dari kelompok teroris internasional. Total 24 orang telah ditangkap terkait pengeboman ini.
"Kami tidak percaya serangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang ada di dalam negara ini. Ada jaringan internasional, dan tanpa mereka, serangan ini tidak berhasil," kata juru bicara kabinet pemerintahan Sri Lanka Rajitha Senaratne.
Selain bom di mobil van, 87 detonator bom juga ditemukan kepolisian Sri Lanka di terminal bus utama negara tersebut. Di hari yang sama, ditemukan juga bom pipa di Bandara Internasional Sri Lanka.
Meski berhasil dijinakkan, penemuan bom pipa sempat menggegerkan bandara dan membuat sejumlah penerbangan ditunda.
Baca: Presiden Sri Lanka Bentuk Komite Selidiki Pengeboman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id