medcom.id, Jakarta: Program kerja sama tenaga perawat dan careworker (perawat untuk orang lanjut usia) antara Pemerintah Indonesia dan Jepang memasuki tahun kedelapan. Sebanyak 278 calon pekerja asal Indonesia sudah dilepas untuk bekerja sambil belajar di Negeri Sakura.
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDM) Kemenkes Usman Sumantri menyampaikan lima pesan penting kepada para calon pekerja.
"Pertama, jaga nama baik bangsa dan negara, sebagai bagian penting dalam mendukung kerja sama Selatan-Selatan. Kedua, segera melapor ke kedutaan besar atau perwakilan RI saat tiba di Jepang," tutur Usman, dalam acara pelepasan perawat dan careworker Indonesia, di kediaman Dubes Jepang di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Usman menegaskan para calon pekerja harus memahami kebudayaan Jepang, yang dinilainya jauh berbeda dari Indonesia. Memahami kebudayaan di negara tujuan merupakan faktor penting dalam memastikan kenyamanan dan keamanan bekerja.
Nantinya, para calon pekerja ini juga harus belajar giat agar dapat lulus ujian kompetensi profesi tingkat nasional Jepang.
"Banyak perbedaan dengan Indonesia, terutama disiplin. Perhatikan budaya setempat, patuhi aturan dalam kontrak," kata Usman.
"Keempat, bekerja dan belajar lebih giat agar dapat lulus ujian nasional. Terakhir, selalu beradaptasi dan belajar teknologi keperawatan di sana. Selamat jalan, selamat bertugas," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News