Gelombang panas memicu kekeringan parah di Kamboja. (Foto: AFP/TANG CHHIN SOTHY)
Gelombang panas memicu kekeringan parah di Kamboja. (Foto: AFP/TANG CHHIN SOTHY)

Gelombang Panas, Kamboja Pangkas Jam Belajar Sekolah

Willy Haryono • 03 Mei 2016 12:24
medcom.id, Phnom Penh: Kamboja memangkas jam belajar sekolah sebagai langkah untuk meringankan beban siswa di tengah gelombang panas. Temperatur di Kamboja belakangan ini meningkat hingga 43 derajat Celcius. 
 
Menteri Pendidikan Kamboja Hang Chuon Naron telah menandatangani aturan baru pemangkasan jam belajar. Aturan ini memangkas masing-masing 30 menit di fase awal dan akhir sekolah, sehingga total pemangkasan berjumlah 1 jam. 
 
Seperti dilaporkan Associated Press, Selasa (3/5/2016), aturan baru ini akan terus diberlakukan hingga hujan turun. Musim penghujan di Kamboja diperkirakan datang akhir Mei ini. 

Sebagian besar sekolah di Kamboja tidak dilengkapi pendingin udara, sehingga dikhawatirkan para siswa akan jatuh sakit terkena imbas gelombang panas. Otoritas sekolah diminta mewaspadai hal tersebut, dengan mendorong semua murid untuk cukup meminum air. 
 
Gelombang panas yang menyiksa telah memicu kekeringan parah dan kematian banyak hewan liar di Kamboja.
 
Pekan kemarin, pemerintah provinsi Kampong Thom mengatakan 60 ton ikan mati sejak 22 April karena meningkatnya temperatur air dan mengeringnya sebuah sungai. 
 
Dua pekan lalu, ratusan kelelawar ditemukan mati di sekitar kuil Phnom Bok di Siem Reap. Menurut kantor media The Phnom Penh Post, otoritas Siem Reap menduga kematian tersebut diakibatkan gelombang panas.
 
Asia Tenggara dilanda gelombang panas terpanjang dan terparah belakangan ini akibat imbas dari fenomena El Nino.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan