Presiden RI, Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korsel, Park Geun-hye (Foto: AFP)
Presiden RI, Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korsel, Park Geun-hye (Foto: AFP)

Korsel Mitra Akselerasi Industrialisasi Indonesia

Sonya Michaella • 16 Mei 2016 16:24
medcom.id, Jakarta: Dalam pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan (Korsel), Park Geun-hye, Presiden RI, Joko Widodo menunjukkan komitmen kuat untuk terus meningkatkan hubungan bilateral dengan Korsel.
 
"Tahun ini, Indonesia dan Korsel juga merayakan 10 tahun kemitraan strategis, sejak ditandatanganinya Joint on Strategic Partnership to promote Friendship and Cooperation in the 21st Century pada tanggal 4 Desember 2006," begitu bunyi pernyataan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Senin (16/5/2016).
 
Dalam pertemuan bilateral ini, Presiden Park juga menekankan kemitraan antara Republik Indonesia dan Republik Korea. Presiden Park juga sampaikan intensi Republik Korea untuk meningkatkan investasi di bidang infrastruktur termasuk infrastruktur maritim.

Kerja Sama Perdagangan dan Investasi
 
Presiden Jokowi menyebutkan bahwa perdagangan kedua negara dan nilai investasi Korsel di Indonesia cukup tinggi. Namun, telah terjadi penurunan nilai perdagangan dari USD22,47 milyar di tahun 2014 menjadi USD16,7 milyar di tahun 2015. Untuk itu, "Upaya meningkatkan perdagangan harus terus dilakukan," ujar Presiden. Salah satunya dengan mengurangi hambatan tarif dan non tarif.  
 
Sementara itu di bidang investasi, terjadi peningkatan nilai investasi Korsel di Indonesia. Pada tahun 2014, nilai investasi Korsel di Indonesia sebesar USD1,12 miliar dan di tahun 2015 meningkat menjadi USD1,21 miliar. Untuk itu, Presiden Jokowi mengatakan, "Dengan tingginya potensi investasi Korea Selatan di bidang industri, maka Indonesia berniat menjadikan Korea Selatan sebagai mitra untuk mengakselerasi industrialisasi di Indonesia."
 
Salah satu yang dituju Indonesia adalah Kemitraan di bidang pengembangan kapasitas industri baja. Dengan kemitraan ini, diharapkan ketergantungan Indonesia akan baja impor akan berkurang dan terjadi percepatan dalam pengembangan industrialisasi Indonesia.
 
Di bidang industri kreatif, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia telah mencanangkan visi menjadikan Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce USD130 miliar dan menghasilkan 1000 teknopreneur pada tahun 2020. Oleh karena itu, Presiden Jokowi berharap dilakukannya kerja sama lebih lanjut untuk bidang capacity building dan technical assistance, technological assistance, dan co-branding dan co-production programme. Dan Indonesia menyambut baik ditandatanganinya MoU antara kedua negara di bidang ini.
 
Korsel Mitra Akselerasi Industrialisasi Indonesia
 
Kerja Sama Maritim dan Perlindungan TKI
 
Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi menyambut baik ditandatanganinya MoU di bidang maritim. Diharapkan, kerjasama penanganan IUU fishing dan pengolahan ikan diantara kedua negara dapat ditingkatkan.
 
Menyangkut masalah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Korsel, Presiden menyampaikan ucapan terima kasih atas perlindungan terhadap WNI dan TKI. Presiden berharap MoU di bidang pengiriman tenaga kerja dapat diperbarui dan dapat mencakup bidang pekerjaan ABK. "Saya akan menugaskan Menteri Tenaga Kerja untuk melakukan komunikasi dengan mitranya di Korea Selatan," ucap Presiden.
 
Isu-isu Regional dan Global
 
Dalam pembicaraan bilateral, kedua Presiden juga membahas situasi Semenanjung korea. Presiden indonesia menekankan mengenai penting nya stabilitas dan keamanan di Semenanjung Korea dan meminta Korea Utara untuk mematuhi semua resolusi DK PBB.
 
Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi juga membahas masalah kerja sama untuk mengatasi ancaman terorisme yang merupakan ancaman bagi semua negara. Presiden mengatakan, "Perlunya peningkatan kerjasama internasional untuk mengatasi ancaman terorisme." Kerja sama tersebut antara lain dengan memperkuat pertukaran informasi dan intelijen, serta menyelesaikan akar penyebabnya. Indonesia sendiri, menurut Presiden, dalam mengatasi ancaman terorisme, dengan mengambil pendekatan komprehensif.  "Dengan mengkombinasikan pendekatan softpower dan hardpower," ujar Presiden Jokowi.
 
Korsel Mitra Akselerasi Industrialisasi Indonesia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan