Tak hanya itu, demonstran yang lain pun berusaha untuk memukul wajahnya. Para demonstran meneriakkan 'perjalanan dan mati' dan juga 'pengkhianat'. Penyerangan ini pun terekam oleh kamera CCTV bandara.
Dilansir AFP, Selasa (10/1/2017), demonstran juga mengacungkan spanduk bertuliskan 'hancurkan kemerdekaan Hong Kong'. Mereka juga mengancam Nathan dan rombongannya agar keluar dari wilayah administrasi khusus Tiongkok tersebut.
Media lokal melaporkan, setidaknya dua orang ditangkap atas penyerangan itu. Aksi protes serupa sebelumnya juga terjadi saat Law dan aktivis pro-demokrasi lainnya, termasuk Joshua Wong, tiba di Taipei pada Sabtu pekan lalu.
Nathan dan para aktivis muda lainnya menghadiri sebuah forum politik yang digelar untuk menggabungkan demokrasi Hong Kong dan Taiwan. Kedua negara ini memang bersikukuh untuk melepaskan diri dari Tiongkok.
Nathan merupakan salah satu dari sejumlah anggota parlemen baru yang sangat vokal mengangkat isu kemerdekaan Hong Kong dari Tiongkok
Meskipun Taiwan telah merdeka dari perang sipilnya dengan Tiongkok pada tahun 1949, hingga sekarang Tiongkok masih melihat negara itu sebagai bagian dari teritorialnya.
Tiongkok pun tetap bersikeras bahwa Hong Kong dan Taiwan masih dalam bagian teritorial Tiongkok. Maka, Tiongkok terus meneriakkan prinsip kebijakan 'Satu Tiongkok' sebagai upaya dalam menghalangi Hong Kong dan Taiwan memisahkan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News