"Dia bisa meninggalkan (Arab Saudi) kapan pun," ucap Dubes Essam, dalam kunjungannya ke kompleks Media Group di Jakarta Barat, Rabu 12 Februari 2020.
"Jika dia memilih tinggal di Arab Saudi, kami mempersilakan. Dan jika dia ingin meninggalkan negara kami, dia juga bebas untuk pulang kapan saja," sambung dia kepada awak media.
November lalu, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengaku belum pernah menerima permintaan bantuan pulang ke Indonesia dari Rizieq Shihab. Menurut Kemenkumham, Rizieq tidak pernah menghubungi perwakilan Indonesia di Arab Saudi, baik di level KJRI maupun KBRI.
Kemenkumham menegaskan Indonesia tidak pernah mencegah warganya sendiri yang ingin pulang ke Tanah Air.
Kepala Staf Presiden Moledoko juga pernah melontarkan pernyataan senada. "Selama ini Pak Rizieq itu tidak pernah berkomunikasi ke kedutaan, saya sudah cek," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan.
Rizieq kerap mengeluh tak bisa pulang ke Tanah Air. Hanya saja, keluhan itu disampaikan lewat rekaman video dan viral di media sosial. Moeldoko menyebut Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi bisa membantu masalah pemulangan setiap WNI, termasuk Rizieq.
"Kan sudah menjadi tanggung jawab kedutaan menerima berbagai persoalan yang dihadapi oleh warganya di luar negeri, karena itu bagian dari tugas," paparnya.
Selain mengenai Rizieq Shihab, Dubes Essam juga membicarakan banyak hal di kompleks Media Group, salah satunya mengenai kuota haji.
Ia mengatakan kuota haji untuk Indonesia merupakan yang terbesar dibanding negara-negara mitra Saudi lainnya.
"Kuota haji untuk Indonesia adalah yang terbesar, sekitar 240 ribu. Tahun lalu kami naikkan kuotanya 10 ribu," kata Dubes Essam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News