"Masih membutuhkan proses. Kalau menelusuri dari nama kan agak sulit, parameternya kan kalau sudah ada tanggal lahir," kata Kasubbag Humas Ditjen Imigrasi, Arvin Gumilang kepada Metrotvnews.com, Selasa 30 Mei 2017.
Arvin mengaku sulit untuk memproses penyelidikan paspor ke-11 WNI itu lantaran belum mendapat informasi nomor paspor. Ditjen Imigrasi tengah mendeteksi nomor paspor untuk mengetahui kantor keimigrasian mana yang menerbitkan, sehingga paspor tersebut bisa dilacak keasliannya.
"Kalau untuk yang kemarin itu kita sudah mendapatkan informasi dari perwakilan kita di KJRI Davao. Kita sedang menelusuri diterbitkan di kantor imigrasi mana untuk penerbitan paspornya itu," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari KJRI Davao, 11 WNI yang terjebak di Marawi itu untuk berdakwah selama 40 hari. Mereka melakukan dakwah dari masjid satu ke masjid lainnya.
"Info yang kita dapatkan dari sana itu mereka posisi masih di sana karena melakukan dakwah. Itu juga kita dapat informasi bekerja sama dari pihak imigrasi sana kalau mereka masuk ke sana," ungkap Arvin.
Seperti diketahui, Militer Filipina terlibat bentrokan dengan kelompok militan di Kota Marawi, Filipina. Terdapat 11 WNI yang terjebak di tengah konflik di selatan Negeri Lumbung Padi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id