Ilustrasi Metrotvnews.com
Ilustrasi Metrotvnews.com

Gagal Serang Diplomat Inggris, Bangladesh Eksekusi Tiga Militan

Arpan Rahman • 13 April 2017 15:56
medcom.id, Dhaka: Pihak berwajib di Bangladesh mengeksekusi seorang pemimpin tertinggi sebuah kelompok militan terlarang dan dua kaki tangannya. 
 
Mereka bertiga terlibat dalam serangan granat terhadap seorang diplomat Inggris di sebuah masjid Islam populer pada 2004. Serangan itu menewaskan tiga orang dan melukai beberapa korban lainnya. Target utama, mantan Komisaris Tinggi Inggris, Anwar Choudhury, lolos dari maut.
 
"Pimpinan Harkatul Jihad bernama Mufti Hannan dan seorang anak buahnya digantung di Penjara Kashimpur di luar ibu kota, Dhaka, Rabu 12 April malam," ujar Menteri Dalam Negeri Pakistan Asaduzzaman Khan, seperti dikutip Independent dari laporan Associated Press, Kamis 13 April 2017. 
 
Orang ketiga dieksekusi di distrik timur laut Sylhet, juga Rabu malam. Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung sudah menguatkan putusan hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan pada 2008 dan presiden menolak grasi mereka.
 
Harkatul Jihad hendak menerapkan hukum Syariah di Bangladesh, sebuah negara mayoritas Muslim berpenduduk 160 juta jiwa, yang diperintah dengan peraturan sekuler berdasarkan hukum Inggris. 
 
Kelompok militan ini telah menargetkan berbagai kelompok budaya berhaluan kiri dan beraksi unjuk rasa menentang partai yang berkuasa Liga Awami Bangladesh (BAL) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sheikh Hasina. Mereka dituding atas beberapa serangan lain antara 1999 dan 2005, yang menewaskan lebih dari 100 orang.
 
Hannan salah satu militan dari sejumlah kelompok radikal yang paling ditakuti di Bangladesh. Ia bergabung dalam perang di Afghanistan melawan Soviet dan terluka di sana pada 1990. 
 
Dia menjadi pemimpin utama Jihad Harkatul di Bangladesh sejak kembali ke negara tersebut. Kelompok ini didirikan di Pakistan, di mana Hannan pernah kuliah.
 
Eksekusi terbaru akan membantu Bangladesh memperoleh kepercayaan diri dalam memerangi militan radikal yang telah memperluas cengkeraman mereka dalam beberapa tahun terakhir dengan menargetkan dan membunuh para blogger atheis, penulis, dan orang asing serta kelompok minoritas. Bangladesh sudah melarang beberapa kelompok radikal dalam beberapa dekade terakhir, namun berbagai grup militan domestik telah aktif dalam beberapa tahun terakhir di tengah tindakan keras pemerintahan Hasina.
 
Sejak Juli, sekitar 55 tersangka anggota Jumatul Mujahidin Bangladesh tewas dalam penggerebekan di seluruh negeri. Pihak berwenang menyalahkan mereka dalam beberapa serangan baru-baru ini, termasuk pengepungan di sebuah restoran pada Juli yang menewaskan 20 sandera, termasuk 17 warga asing yang meninggal. Aksi itu diklaim oleh kelompok Islamic State.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan