Pre-event berupa pertandingan sepak bola yang dihelat di Gor Sumantri Kuningan ini akan melibatkan para menteri, duta besar negara-negara sahabat, dan tokoh-tokoh masyarakat.
"Kemenlu mengapresiasi penyelenggaraan Football for Peace untuk meningkatkan persaudaraan, persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan komunitas internasional serta mempromosikan perdamaian dunia melalui sepak bola sosial," kata Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir dalam sambutannya di Kemenlu RI, Jakarta, Selasa 8 Mei 2018.
"Olahraga khususnya sepak bola bisa menjadi alat diplomasi untuk mencapai perdamaian," lanjut dia.
Ia juga menambahkan, Indonesia berharap adanya tim gabungan dari Korea Selatan dan Korea Utara untuk berlaga di eksebisi ini, melihat kedua negara sudah bergabung di Olimpiade Pyeongchang.
"Indonesia ingin melihat adanya tim gabungan Korsel dan Korut seperti di Pyeongchang," tukas dia lagi.

Wamenlu AM Fachir. (Foto: Sonya Michaella)
Dalam kesempatan ini, Wamenlu juga mempromosikan kembali acara olahraga terbesar di Asia, yaitu Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan dari tanggal 18 Agustus-2 September 2018 di Jakarta dan Palembang.
Indonesia juga akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Para Games 2018 yang akan dilaksanakan pada tanggal 6-13 Oktober 2018.
UPFC sendiri didirikan di Papua tahun 2011 untuk membina suku-suku yang terisolir di Papua melalui sepak bola. Saat ini UPFC telah berdiri di 34 komunitas di Papua, Papua Barat, NTT. Bali, Jawa, Aceh, Kalimantan dan Sulawesi.
Sepak bola sosial di Papua juga ditujukan untuk mempromosikan pembangunan manusia sebagaimana diamanatkan dalam pembangunan nasianal dan program PBB yakni Sustainable Development Goals (SDGs).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News