Hingga Sabtu (8/8/2015) pukul 8.00 pagi, empat orang dilaporkan tewas akibat insiden yang terkait dengan hantaman topan itu. Di antara yang tewas adalah seorang anak perempuan berusia delapan tahun dan ibunya yang hanyt terbawa arus pada Kamis (6/8/2015) lalu.
Ibu dan anak itu diketahui tengah bermain di pinggiran pantai di Yilan. Sementara saudara kembar dari anak tersebut dikabarkan masih hilang.
Korban lain akibat imbas topan ini adalah seorang pemadam kebakaran. Selain itu ada laporan lagi yang menyebutkan seorang pria tewas tertimpa papan reklame di Kota Suao.
Pohon, lampu lalu lintas dan pasokan listrik dilaporkan terputus di sebagian besar wilayah Taiwan. Ini menyebabkan 1,87 juta keluarga hidup dalam kegelapan. Hal serupa juga dialami warga di Taichung, di mana 390 ribu warga tidak mendapatkan aliran listrik.
Sementara di seluruh Taiwan, jalanan dan trotoar dipenuhi oleh pohon-pohon yang tumbang. Selain itu banyak pula tanda jalan dan puing lain yang memenuhi sebagian besar jalanan di Taiwan.
Ribuan warga saat ini tengah dievakuasi, dengan 1.300 dari mereka beradamdi 43 tempat penampungan. Semua sekolah dan perkantoran ditutup dan tidak beroperasi.
Topan itu saat ini menyerang Kota Hsiulin di Wilayah Hualien. "Angin terus bergerak ke wilayah barat laut, dengan disertai hujan deras dan angin kencang. Tetapi kekuatan angin kini sudah mulai melemah," ujar Centra Weather Bureau, seperti dikutip AFP, Sabtu (8/8/2015).
Hembusan angin dari Topan Soudelor sangat kencang dengan mencapai kekuatan hingga 237 kilometer per jam. Akibat hingga 80 penerbangan internasional dibatalkan dan layanan kereta cepat juga ditunda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News