PM Najib dituduh menyalurkan dana senilai USD700 juta dari 1MDB yang didirikannya ke rekening pribadi. Tuduhan ini memicu desakan mundur terhadap Najib, termasuk dari tokoh oposisi Mahathir Mohamad.
"Ini merupakan suatu isu bisnis sebenarnya, tapi dijadikan isu politik," ujar PM Najib, dalam wawancara eksklusif dengan Metro TV di program Primetime News, Rabu (3/8/2016) malam.
Terus dibombardir sejumlah pihak di Malaysia, PM Najib membela diri dan membantah semua tuduhan. Ia mengatakan Pemerintah Malaysia akan bekerja sama dalam penyelidikan internasional kasus 1MDB tersebut.
Terkait aliran dana ke rekening pribadinya, PM Najib menyebut uang itu merupakan pemberian Raja Arab Saudi terhadap dirinya. Ia mengatakan politisasi skandal 1MDB lebih bersifat personal.
"Motifnya jelas. Ada yang tidak suka dengan kepemimpinan saya, mereka mencoba menjatuhkan saya," ungkap PM Najib.

Skandal 1MDB menyeret nama PM Najib Razak. (Foto: AFP)
Menurut Najib, skandal 1MDB ini tidak akan menggoyahkan pemerintahannya. Hal ini dapat dilihat dari kemenangan besar Partai UMNO yang tergabung di koalisi Barisan Nasional dalam pemilihan umum parlemen pada Juni.
Kandidat dari UMNO Budiman Mohamad Zohdi memenangkan kursi parlemen Sungai Besar di Malaysia bagian barat, sementara Mastura Mohamad Yazid mendapat kursi Kuala Kangsar di wilayah utara.
"Kalau kita jadikan ini sebagai ukuran dalam sistem demokrasi terbuka, rakyat telah membuat pilihan," tutur PM Najib, yang mengklaim dirinya masih didukung sebagian besar warga Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News