Kini, kenangan buruk terhadap peristiwa menakutkan itu perlahan menghilang. Terlebih, setelah Barack Obama menjadi presiden pertama Amerika Serikat yang mengunjungi Peace Memorial Park, lokasi bom dijatuhkan.
Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui pun mengutip perkataan Obama yang disampaikan dua bulan lalu, di tempat yang sama. Warga diimbau untuk tetap memiliki keberanian pascajatuhnya.
"Negara itu seperti milikku sendiri yang menyimpan stok nuklir. Kita harus memiliki keberanian untuk keluar dari logika ketakutan dan meneruskan dunia tanpa mereka (nuklir)," ucap Matsui mengutip perkataan Obama, seperti dilansir Japantimes.co, Sabtu (6/8/2016).
Matsui pun mengundang sejumlah kepala negara untuk mengunjungi Hiroshima. Peringatan jatuhnya bom akan dilaksanakan tepat di Peace Memorial Park yang jadi saksi sejarah kelam ini.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan memberikan pidatonya yang merupakan representasi dari 91 negara. Termasuk di dalamnya mewakili negara pemilik senjata nuklir seperti: Inggris, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat.
Dahsyatnya senjata ini memang sudah terbukti nyata. Hal itu terekam saat bom atom dijatuhkan ke Hiroshima dari ketinggian 600 meter, sekitar pukul 08.15 pada 6 Agustus 1945.
Senjata nuklir yang diberi kode 'Little Boy' ini memiliki kekuatan setara dengan 15 kiloton TNT. Dia mampu menciptakan suhu di hiposenter yang menyaingi matahari.
Sekitar 80 ribu orang atau 30 persen populasi kota meninggal akibat ledakan. Sementara, 60 ribu lebih lainnya mati akibat komplikasi kesehatan dari efek ledakan.
Serangan terhadap Negeri Sakura tak berhenti sampai di situ. Tiga hari setelahnya, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom berbasis plutonium di Kota Nagasaki.
Bom dengan kode 'Fat Man' punya efek yang mirip dengan 'Little Boy'. Korban sebagai akibat dari serangan ini dilaporkan sekitar 80 ribu orang di mana kerusakan akibat efek radiasi juga terjadi.
Dua peristiwa itu pun berdampak besar terhadap roda sejarah dunia. Jepang akhirnya menyerah kepada Sekutu yang menandai akhir masa perang dunia II.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News