Sekretaris Kabinet Pramono Anung. MI/RAMDANI
Sekretaris Kabinet Pramono Anung. MI/RAMDANI

Presiden Turki Minta Pemerintah Tutup Yayasan Gulen, Ini Tanggapan Istana

Desi Angriani • 30 Juli 2016 00:57
medcom.id, Jakarta: Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Turki tidak berhak mengatur pemerintah Indonesia dalam menutup sembilan lembaga pendidikan yang berada di bawah yayasan Organisasi Fethullah (FETO).
 
"Tentunya kita juga tidak mau urusan dalam negeri kita dicampuri oleh siapapun. Maka demikian urusan dalam negeri Indonesia menjadi urusan Indonesia," tegas Pramono di kantornya, Gedung Sekretariat Negara, Jalan Majapahit, Jumat (29/7/2016).
 
Dia menegaskan, Indonesia merupakan negara demokratis yang menjunjung tinggi dan mengedepankan politik bebas aktif. Sebab itu, negara manapun harus menghargai kedaulatan Indonesia dalam menjalankan kebijakannya.

"Termasuk siapapun yang secara resmi diatur dalam undang-undang telah mendapat persetujuan oleh pemerintah di Indonesia tentunya peraturan perundangan Indonesia yang dipakai," tutur mantan anggota DPR ini.
 
Meski demikian, hingga kini permintaan penutupan sembilan lembaga pendidikan tersebut belum diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo. "Belum ada permintaan itu," imbuhnya.
 
Kesembilan lembaga pendididikan tersebut adalah Pribadi Bilingual Boarding School yang berada di Depok dan Bandung, Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan, Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, dan Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta.
 
Kemudian, Sragen Bilingual Boarding School di Sragen, Fatih Boy’s School dan Fatih Girl’s School di Aceh, serta Banua Bilingual Boarding School di Kalimantan Selatan.
 
Menurut informasi yang diterima Kedubes Turki dari Kementerian Agama RI, surat resmi sudah dikirim ke Universitas Islam Negeri di Ciputat, Jakarta untuk penutupan podium Gulen beberapa waktu yang lalu.
 
Sejumlah negara yang mempunya afiliasi dengan FETO pun diminta oleh Turki untuk menutup sekolah-sekolahnya, antara lain Yordania, Azerbaijan, Somalia dan Nigeria.
 
Disebutkan pula bahwa Indonesia dan Turki telah memiliki hubungan bilateral dan persahabatan yang baik. "Kami bekerja sama dalam beberapa bidang regional dan multilateral seperti di PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), D8, G20 dan MIKTA,"
 
Sebagai mitra strategis, Turki meminta dukungan dari Indonesia dan khususnya Pemerintah Indonesia melawan organisasi teroris FETO.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ALB)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan