“Ini kesempatan kita untuk menggarap pasar yang prospektif untuk Amerika Latin dan Karibia. Forum bisnis ini selaras dengan fokus Kementerian Luar Negeri RI tahun ini,” kata Plt Direktur Amerika dan Eropa Kemenlu RI Teuku Faizasyah, di Jakarta, Rabu 25 September 2019.
Faiza menambahkan, lebih dari 100 perusahaan dari Indonesia, Amerika Latin, dan Karibia akan hadir dalam forum bisnis ini. Penetrasi kerja sama investasi pun dilakukan dalam kerangka kunjungan ke sejumlah pabrik-pabrik di Indonesia.
“Indonesia juga terus berusaha meningkatkan volume perdagangan dengan Amerika Latin dan Karibia yang saat ini masih tercatat di USD7,6 miliar yang terbilang masih kecil,” ucap dia.
Faiza mengungkapkan, INA-LAC diselenggarakan untuk mempertegas komitmen Indonesia untuk pasar prospektif, khususnya untuk melihat potensi ekonomi Amerika Latin dan Karibia.
“Kami juga tentu akan memperkenalkan potensi kerja sama ekonomi dan melakukan kegiatan bisnis di Amerika Latin dan Karibia,” ungkap Faiza.
Untuk Indonesia, kawasan Amerika Latin dan Karibia merupakan pasar yang cukup potensial yang tentu bisa dieksplor oleh para pebisnis Tanah Air.
Dengan populasi 630 juta orang dan GDP mencapai USD5,78 triliun di tahun 2018, kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Amerika Latin serta Karibia memiliki kesempatan tinggi untuk dikembangkan.
Sejumlah produk-produk yang terus digenjot ekspornya dari Indonesia adalah komponen kendaraan bermotor, sektor perikanan, plastik, perhiasan, baja dan alumunium, furnitur, bahan kimia, dan tekstil.
Sementara, produk-produk dari Amerika Latin dan Karibia yang cukup potensial untuk masuk ke Indonesia adalah kedelai, jagung, tembakau, kapas, gandum dan coklat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News