Dua WNI (kemeja biru) yang bebas dari penyanderaan Abu Sayyaf, kembali ke keluarga. Foto: Medcom.id/Fajar Nugraha
Dua WNI (kemeja biru) yang bebas dari penyanderaan Abu Sayyaf, kembali ke keluarga. Foto: Medcom.id/Fajar Nugraha

Diplomasi Tingkat Tinggi Bebaskan WNI dari Sandera

Fajar Nugraha • 26 Desember 2019 16:34
Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerahkan dua warga negara Indonesia (WNI) ke keluarganya, usai dibebaskan dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Masih ada satu WNI lainnya yang masih ditahan.
 
“Kami semuanya mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia mudah-mudahan saudara Muhammad Farhan dapat segera dibebaskan. Ke depan upaya preventif menjadi sangat penting artinya agar tidak jatuh korban lagi di masa mendatang,” ujar Menlu Retno, di Kantor Kemenlu RI, di Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019.
 
Menlu menyoroti upaya pembebasan dari WNI ini yang menemui kesulitan. Akibatnya upaya ini menimbulkan jatuhnya korban dari tentara Filipina. Hal ini menjadi penanda sulitnya upaya pembebasan itu.

Ditanya mengenai apakah ada tebusan dikeluarkan untuk membebaskan keduanya. Menlu hanya mengatakan, “Saya kira saya tak perlu jelaskan karena adanya satu korban itu, kita tidak perlu ada penjelasan lebih lanjut tapi saya kira teman-teman paham mengenai masalah ini”
 
Fokus kini beralih kepada kerja sama trilateral keamanan antara Indonesia, Malaysia dan Filipina terkait penjagaan laut. Kerja sama itu dibentuk guna mencegah aksi penculikan yang dilakukan oleh kelompok kriminal.
 
“Kita akan terus maksimalkan, karena sudah ada mekanisme nya kita maksimalkan dan saya kira kesempatan yang baik karena pak Menhan (Prabowo Subianto) juga sedang menuju ke Manila bertemu Menhan Filipina. Besok pagi beliau berdua akan bertemu dan diantara menteri pertahanan mereka punya mekanisme trilateral yang akan diintensifkan karena pada saat kita bicara mengenai masalah safety security ini juga sebenarnya tidak hanya terjadi pada warga negara Indonesia, tetapi korban penculikan itu juga terkait dengan warga negara asing lainnya,” ucap Menlu.
 
“Sekali lagi prevensi ini perlu diperkuat,” tegasnya. 

Diplomasi tingkat tinggi


Bebasnya dua WNI ini tidak lepas dari diplomasi tingkat tinggi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
 
“Kerja sama dilakukan baik secara internal pada tubuh pemerintah otoritas Indonesia termasuk pewakilan kita di Manila dan Davao city plus kerja sama kita dengan pihak Filipina dan juga diplomasi pada tingkat tinggi,” sebut Menlu.
 
“Diplomasi pada tingkat tinggi langsung dipimpin, dilakukan oleh Presiden Joko Widodo  yang menyampaikan ini kepada Presiden Duterte. Hal itu langsung disambut baik oleh Presiden duterte dan memberikan komitmen yang tinggi. Mereka secara intensif melakukan koordinasi dan komunikasi,” imbas Menlu.
 
Upaya pembebasan dari Muhammad Farhan yang masih disandera oleh Abu Sayyaf, hingga kini masih dilakukan. Diharapkan usai pertemuan antara Menhan Prabowo Subianto dengan Menhan Filipina bisa membuahkan hasil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan