Kesehatan Masako, yang menghadiri seluruh seremonial Naruhito sebagai kaisar baru tahun lalu, merupakan salah satu isu utama di Jepang.
Publik Jepang mulai optimistis melihat kondisi Masako yang menghadiri rangkaian acara publik tahun lalu. Namun Kaisar Naruhito menekankan bahwa istrinya tersebut "masih berada dalam perjalanan menuju kesembuhan."
"Kondisinya naik turun. Ia sering merasa lelah berkepanjangan usai menghadiri acara besar, atau saat ada rangkaian kegiatan," ucap Kaisar Naruhito kepada para wartawan di Tokyo, dilansir dari laman Channel News Asia.
"Saya ingin dia tidak terlalu memaksakan diri, dan hanya melakukan apa yang dia bisa," lanjutnya. Kaisar Naruhito mendeskripsikan istrinya sebagai "seorang konsultan yang baik dalam urusan pribadi dan kenegaraan."
Lulusan Universitas Harvard dan Oxford, Masako meninggalkan kariernya sebagai diplomat dan memilih menikah dengan Naruhito pada 1993. Pada 2004, kekaisaran Jepang merilis informasi bahwa Masako tengah menjalani perawatan atas gangguan kesehatan terkait stres.
Sementara itu, anak satu-satunya sang kaisar dan permaisuri, Aiko, berencana mengambil studi sastra Jepang di Universitas Gakushuin pada April mendatang. Kaisar Naruhito merupakan alumni universitas tersebut.
Aiko, 18, tidak dapat meneruskan peran sang ayah karena hanya laki-laki yang dapat menduduki takhta kekaisaran Jepang. Adik Naruhito, Akishino, adalah penerus pertama takhta kekaisaran. Sementara Hisahito, anak Akishino, adalah penerus kedua.
Saat Aiko menikah dengan warga biasa, maka status kekaisarannya akan hilang. Kaisar Naruhito mengaku telah membicarakan masalah penerus takhta ini dengan Akishino.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News