Seperti dikutip CBC, tambahan helikopter ditujukan untuk memperkuat "operasi keamanan internal" Filipina terhadap pemberontak Maois dan kelompok ekstremis terafiliasi Islamic State (ISIS).
Kesepakatan tersebut, yang diumumkan Rabu 7 Februari 2018, meliputi helikopter Bell 412EPI yang akan dikirim awal tahun depan.
Helikopter ini merupakan bagian dari upaya Presiden Rodrigo Duterte memodernisasi militer Filipina.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pernah mengangkat isu HAM di Filipina, khususnya terkait perang memberantas narkoba yang memicu banyak kecaman dari komunitas global.
Hal itu dibahas selama pertemuan empat mata dengan Duterte di Manila pada November lalu.
Selain Kanada, Duterte juga kemungkinan akan membeli perangkat militer dari negara lain.
Bulan lalu, dalam sebuah pertemuan dengan PM Narendra Modi di New Delhi, Duterte mengindikasikan dirinya mungkin akan membeli senjata dari India suatu saat nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News