Pelapor Khusus PBB bidang kesehatan, Dainius Puras (Foto: AP)
Pelapor Khusus PBB bidang kesehatan, Dainius Puras (Foto: AP)

Pelapor Khusus PBB Bidang Kesehatan Kunjungi Papua

Sonya Michaella • 03 April 2017 12:26
medcom.id, Jakarta: Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di bidang kesehatan, Dainius Puras mengunjungi Papua sejak akhir Maret hingga awal April ini.
 
Puras akan menilai bagaimana Indonesia menerapkan hak kesehatan, termasuk ketersediaan dan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya di Papua. Selain itu, ia juga akan menilai isu-isu spesifik seperti HIV/AIDS, kesehatan ibu dan anak serta kelompok populasi kunci seperti masyarakat adat.
 
Dikutip dari Asian Correspondent, Senin 3 April 2017, Puras sedianya akan memaparkan hasil temuannya di Kantor Perwakilan PBB di Jakarta, hari ini dan akan menjabarkan kelengkapannya kepada Dewan HAM PBB pada Juni 2018.

Harapan hidup rata-rata di Indonesia adalah 71 tahun, jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangganya macam Malaysia (77), Australia (84) dan Singapura (85).
 
Merokok adalah bagian terbesar terkait kesehatan bangsa di mana tingkat merokok pada anak-anak dikatakan di luar kendali.
 
"Saya sangat tertarik pada isu-isu tertentu selama kunjungan ini, terutama dalam kerangka Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan," ucapnya.
 
Sebelumnya, pada 27 Maret, Puras telah mengunjungi Padang, ibu kota Sumatera Barat dan menyambut secara positif integrasi perspektif HAM dalam mendidik tenaga medis di Politeknik Kesehatan Padang.
 
"Nilai-nilai HAM yang dibangun di kalangan mahasiswa Politeknik bagus. Mereka mendidik di isu kesetaraan gender, kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak serta etika profesi tenaga medis," tuturnya.
 
Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia di sektor kesehatan adalah isu utama yang mendapat perhatian dari Puras selama mengunjungi Indonesia kurang lebih dua pekan terakhir.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan