Surat kabar pemerintah Korut, Rodong Sinmun, menulis di mana jutaan pria dan wanita muda ingin mendaftar untuk bersama-sama menghadapi AS.
Menanggapi kabar ini, sejumlah analis berpendapat bahwa Korut mulai memiliki jumlah personel militer yang luar biasa di samping populasi Korut yang berjumlah 25 juta orang.
Dikutip dari USA Today, Sabtu 30 September 2017, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintahan Kim Jong un tentang jutaan warga yang bergabung ke militer ini.
Kabar ini mencuat setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan pernyataan yang dianggap sebuah ancaman untuk Pyongyang.
Trump menyebut Kim sebagai 'manusia roket' yang hanya peduli pada diri sendiri. Pernyataan Trump dilontarkan di hadapan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
Dalam pidatonya, Trump bertekad menghancurkan Korut. Angkatan bersenjatanya, tutur Trump, sudah dipersiapkan untuk menyerang Pyongyang.
Kim tak mau kalah. Dia mengatakan akan melepaskan rudal dan nuklir ke daratan AS. Ia juga mengingatkan Trump untuk berhati-hati atas ucapannya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS memperkirakan bahwa Korut memiliki lebih dari 1,18 juta personel angkatan bersenjata pada 2014 yang menjadikannya tentara terbesar keempat di dunia setelah Tiongkok (2,37 juta), India (1,41 juta) dan AS (1,43 juta).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News