"Umat Katolik menikmati kebebasan dalam praktik keagamaan, meskipun mereka minoritas, dan selama bertahun-tahun hidup harmonis dengan saudara dan saudari mereka yang beragama Budha," kata Paus Fransiskus seperti dikutip AFP, Kamis 21 November 2019.
Ini adalah kunjungan pertama Paus Fransiskus ke Thailand yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Dia akan terbang ke Jepang pada akhir pekan ini.
Dia memimpin misa yang dihadiri puluhan ribu umat Nasrani dari seluruh Asia Tenggara pada Kamis pagi. Dia juga menyampaikan pidato tentang penderitaan anak-anak dan perempuan yang menurutnya pantas untuk memiliki masa depan yang bermartabat
Kedua tokoh duduk di depan patung Budha emas yang berada di dalam kuil yang berusia lebih dari 150 tahun tersebut. Itu kuil yang sama yang dikunjungi oleh Paus Yohanes Paulus II pada 1984.
"Pertemuan tersebut tanda pentingnya mempromosikan persahabatan dan dialog antar-agama," kata Paus Fransiskus.
Kunjungan ini bertepatan dengan peringatan 350 tahun berdirinya "Mission de Siam". Gerakan tersebut menandai kunjungan pertama oleh para misionaris Katolik yang tiba dari Eropa pada abad ke-17.
Sampai hari ini, sebanyak 400 ribu umat Katolik di Thailand tidak menghadapi masalah diskriminasi yang serius. Negara itu sebagian besar bebas dari konflik agama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News