Jendera Ershad berkuasa di Bangladesh selama hampir satu dekade, sebelum akhirnya digulingkan dari kekuasaan dalam pemberontakan pro-demokrasi di tahun 1990. Setelah digulingkan, Ershad dipenjara selama beberapa tahun atas tuduhan korupsi.
Kazi Firoz Rashid, seorang politikus dari partai Jatiya Party, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Ershad yang merupakan koleganya itu meninggal akibat komplikasi usia tua. Juru bicara angkatan bersenjata Bangladesh Abdullah bin Zaid mengonfirmasi kematian Ershad.
Ershad, yang juga dikenal sebagai seorang penyair, pernah menjadi kepala angkatan bersenjata Bangladesh di tahun 1982. Ia menduduki posisi itu dengan melakukan kudeta.
Kepemimpinan Ershad memicu kontroversi lewat keputusannya menjadikan Islam sebagai negara resmi di Bangladesh.
Dalam sebuah wawancara dengan awak media dari dalam penjara pada 1996, ia mengaku "kegagalan terbesarnya adalah memimpin negara dengan lembut, seperti hati seorang penyair."
Terlepas dari banyaknya kasus yang dituduhkan kepadanya, Ershad adalah salah satu pialang kekuasaan terbesar di era 1990-an, setelah Jatiya Party menjadi partai ketiga terbesar di Bangladesh.
Perdana Menteri saat ini, Sheikh Hasina, dan tokoh oposisi Khaleda Zia, adalah dua perempuan di balik penggulingan Ershad. Setelah Ershad jatuh, keduanya menjadi rival, dan pemerintahan PM Hasina tahun lalu telah menjebloskan Zia ke penjara atas tuduhan korupsi.
Meski sudah tidak lagi berkuasa, Ershad masih tetap populer di kampung halamannya. Ia juga merupakan salah satu mitra kunci PM Hasina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id