Dubes Joseph Donovan serahkan surat kepercayaan ke Presiden Jokowi (Foto: Antara).
Dubes Joseph Donovan serahkan surat kepercayaan ke Presiden Jokowi (Foto: Antara).

Presiden Jokowi Sempat Telepon Trump, Bahas Kerja Sama Komprehensif

13 Januari 2017 15:53
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menerima surat kepercayaan dari delapan duta besar Negara Sahabat, termasuk dari Amerika Serikat (AS). Sebelum menerima surat kepercayaan Dubes AS, Jokowi sempat berkomunikasi dengan Donald Trump.
 
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi, menerima surat kepercayaan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 12 Januari.
 
Untuk Amerika Serikat, menurut Menlu, Presiden Jokowi menceritakan sudah menelpon Presiden terpilih Donald Trump. Kemudian dibicarakan mengenai komitmen dari Amerika Serikat untuk meneruskan kerja sama komprehensif dengan Indonesia.
 
"Secara spesifik Dubes Donovan juga mengapresiasi peran-peran yang dimainkan oleh Indonesia, baik di kawasan ASEAN maupun di dunia internasional,” terang Menlu Retno Marsudi, seperti disitat dari situs Kemlu.go.id.

Presiden Jokowi Sempat Telepon Trump, Bahas Kerja Sama Komprehensif
Dubes Joseph Donovan serahkan surat kepercayaan ke Presiden Jokowi (Foto: Antara).
 
 
Sementara dengan Prancis, menurut Menlu, dibicarakan mengenai kolaborasi dua negara dalam konteks konflik Palestina. Ia menegaskan, Indonesia mendukung inisiatif Perancis untuk melakukan International Peace Conference.
 
"Saya sendiri hadir pada Juni yang lalu dan Januri ini, tanggal 15 ada pertemuan yang kedua namun saya tidak bisa hadir sehingga nanti Wakil Menteri Luar Negeri yang akan hadir. Jadi, Indonesia bersama dengan Prancis dan bersama banyak negara bisa untuk mendukung International Peace Conference dalam konteks Palestina dan Israel," jelas Menlu.
 
Para dubes baru negara sahabat itu juga memberikan apresiasi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang relatif lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia, dan mereka ingin meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dengan Indonesia.
 
"Misalnya, Bangladesh secara spesifik terdapat keinginan yang sangat kuat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia karena Bangladesh penduduknya hampir 170 juta. Tahun lalu Indonesia sudah mengekspor 50 gerbong kereta api, tahun ini kita sedang berusaha untuk meningkatkan ekspor gerbong kereta api kita di sana," kata Menlu seraya menambahkan, bahwa  Bangladesh juga memerlukan batu bara yang cukup banyak untuk mendukung industrinya.
 
Adapun dengan Maroko, lanjut Menlu, dibicarakan bagaimana kedua negara bekerja sama untuk counter terorrism, bagaimana bekerja sama untuk mempromosikan Islam yang moderat.
 
Bersama Portugal, menurut Menlu, hubungan budaya kedua negara  cukup bagus. Ia menyebutkan, Portugal menginginkan kerja sama yang meningkat di bidang ekonomi karena mereka sudah dapat keluar dari krisis ekonomi mereka. Sehingga, potensi untuk meningkatkan kerja sama ekonomi semakin besar karena masalah ekonomi mereka sudah sangat membaik perkembangannya.
 
Sedangkan dengan Mauritius, dibicarakan mengenai masalah IORA karena Mauritius adalah Ketua dari Sekretariat IORA (Indian Ocean Rim Association). Jadi sangat mendukung rencana KTT meeting IORA yang akan diketuai oleh Indonesia.
 
Dengan Rwanda dibicarakan mengenai masalah perdagangan. Menurut Menlu, di tahun 2016 kemarin perdagangan Indonesia ke Rwanda itu naik 16 kali lipat. "Jadi ini merupakan suatu potensi yang besar yang ingin kita kelola. Penduduknya memang tidak begitu banyak, 12 juta, tetapi kalau kita lihat tren perdagangannya sangat promising," jelas Menlu.
 
Kedelapan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Republik Indonesia yang menyerahkan surat-surat kepercayaan adalah:
 
1. Jean-Charles Berthonnet, Duta Besar LBBP Republik Prancis untuk Republik Indonesia;
2. Benabdellah Ouadîa, Duta Besar LBBP Kerajaan Maroko untuk Republik Indonesia;
3. Rui Fernando Sucena Do Carmo, Duta Besar LBBP Republik Portugal untuk Republik Indonesia;
4. Joseph R. Donovan Jr., Duta Besar LBBP Amerika Serikat untuk Republik Indonesia;
5. Mayor Jenderal Azmal Kabir, Duta Besar LBBP Republik Rakyat Bangladesh untuk Republik Indonesia;
6. Issop Patel, Duta Besar LBBP Republik Mauritius untuk Republik Indonesia, berkedudukan di Kuala Lumpur (Malaysia);
7. Guillaume Kavaruganda, Duta Besar LBBP Republik Rwanda untuk Republik Indonesia, berkedudukan di Singapura;
8. Tom D. Kijiner, Duta Besar LBBP Republik Kepulauan Marshall untuk Republik Indonesia, berkedudukan di Tokyo, Jepang.
 
Delapan duta besar baru negara sahabat ini menilai, peran Indonesia yang sangat penting bagi kawasan dan dunia internasional. Beberapa Duta Besar secara spesifik menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi peran Indonesia di ASEAN dan di isu-isu yang terkait dengan humaniter terkait dengan isu di Rakhine, Myanmar.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan