Dubes Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dalam pertemuan rutin dengan awak media di kediamannya di Jakarta, 27 Februari 2017. (Foto: MTVN/Sonya Michaella)
Dubes Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dalam pertemuan rutin dengan awak media di kediamannya di Jakarta, 27 Februari 2017. (Foto: MTVN/Sonya Michaella)

Dubes Galuzin Sesalkan Demo yang Sudutkan Putin di Rusia

Sonya Michaella • 27 Februari 2017 14:10
medcom.id, Jakarta: Sekitar lima ribu warga Rusia berdemo untuk memperingati dua tahun tewasnya pemimpin oposisi Boris Nemtsov ditembak mati di luar Kremlin pada 27 Februari 2015 silam.
 
Mereka menentang dan menyudutkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas kematian Nemtsov. Para demonstran juga berteriak "Rusia akan bebas!" dan "Putin adalah perang".
 
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, menyayangkan demonstrasi yang baru saja terjadi di ibu kota Rusia, Moskow, Minggu 26 Februari kemarin. Demonstrasi serupa terjadi di kota-kota lain di Rusia, termasuk St. Petersburg.

"Saya sangat tidak setuju dengan apa yang mereka lakukan. Apa yang mereka katakan tentang Presiden Putin sungguh tidak benar," ucap Dubes Galuzin di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Senin 27 Februari 2017.
 
"Lihat apa yang Rusia lakukan untuk Suriah. Presiden Putin selalu berdiri atas nama kedamaian dan juga membawa perdamaian. Rusia tidak menginginkan perang," lanjutnya.
 
Dubes Galuzin Sesalkan Demo yang Sudutkan Putin di Rusia
Oposisi Rusia membawa foto Boris Nemtsov. (Foto: AFP)
 
Dubes Galuzin menilai, para demonstran tidak mengerti apa yang sedang dilakukan pemerintah demi menciptakan perdamaian. 
 
Dilansir CBS News, para demonstran menganggap Pemerintah Rusia takut untuk menghadapi pemimpin oposisi Mikhail Kasyanov.
 
"Ini adalah histeria untuk pemerintah. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pemerintah takut," ujar seorang aktivis oposisi Gennady Gudkov.
 
Bagi mereka, Nemtsov sangat mewakili pemikiran bebas Rusia dan nilai-nilai demokrasi, terutama pemilihan umum yang bebas dan tidak ada korupsi.
 
Lima orang diadili dalam kasus penembakan ini, tahun lalu. Namun, tidak ada putusan lanjutan. Sejumlah pengamat yakin bahwa orang yang menembak Nemtsov adalah Zaur Dadayev, seorang mantan perwira di satuan polisi Chechnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan