"Dia menerima undangan dan akan membicarakan mengenai rencana kunjungan," ujar Aye Aye Soe, perwakilan Kementerian Luar Negeri Myanmar, kepada AFP, Kamis (21/7/2016).
Undangan AS memperkuat posisi Suu Kyi sebagai pemimpin sebenarnya dari Myanmar, yang di mana dirinya dilarang menjadi presiden berdasarkan konstitusi Myanmar era junta militer.
Meski menang besar dalam pemilu, Suu Kyi tidak boleh menjadi presiden karena anaknya bukan berkewarganegaraan Myanmar. Ia ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri dan mendapat posisi "Kanselir Negara." Suu Kyi menunjuk sahabat karibnya, Htin Kyaw, untuk menjadi presiden Myanmar sebagai simbol semata.
Belum diketahui pasti kapan pertemuan Suu Kyi dan Obama berlangsung, namun diperkirakan sebelum pemilu AS pada November mendatang.
"Jabatan Presiden Obama hanya enam bulan lagi, dan mereka (Obama dan Suu Kyi) untuk mempertahankan hubungan baik antar dua negara," tutur Aye Aye Soe.
.jpg)
Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi. (Foto: AFP)
Ben Rhodes, wakil penasihat keamanan nasional AS, menyerahkan undangan dalam kunjungannya ke Naypyidaw pada Rabu.
Obama dan Suu Kyi pertama kali bertemu pada 2012, setelah tokoh nomor satu di Myanmar itu dibebaskan dari tahanan rumah. Suu Kyi ditahan junta selama lebih kurang dua dekade.
Transisi damai Myanmar dari junta militer ke pemerintahan rakyat dinilai sejumlah pihak sebagai sesuatu yang langka. Namun militer, yang selama beberapa dekade menindas rakyat dan memperkaya diri sendiri, masih tetap menjadi kekuatan berpengaruh di Myanmar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News