Kunjungan Diaz-Canel terjadi di tengah mandeknya dialog antara Korut dengan Amerika Serikat terkait denuklirisasi. Kunjungan juga dilakukan hanya beberapa hari usai Washington menjatuhkan sanksi ekonomi terbaru kepada Kuba.
Hubungan AS dengan Kuba dipulihkan secara menyeluruh pada 2015 setelah terputus lebih dari setengah abad. Namun hubungan kedua negara memburuk usai Donald Trump menjadi Presiden AS.
Kuba adalah satu dari sedikit negara mitra Korut. "Telah terjadi pertukaran pandangan mengenai berbagai isu krusial dan situasi internasional," tulis KCNA, seperti dilansir dari kantor berita AFP.
Diaz-Canel disambut Kim dan istrinya, Ri Sol-ju, di Bandara Internasional Pyongyang pada Minggu kemarin. Presiden Kuba mendapat penghormatan senjata, untuk kemudian dijamu dengan acara konser spesial.
Kim mengatakan pertemuannya dengan pemimpin Kuba "menandai tekad untuk selamanya melanjutkan persahabatan antar kedua negara." Sementara Diaz-Canel mengatakan dirinya siap "menghadapi berbagai tantangan yang bersifat mengancam" sembari meneruskan "persahabatan dan kerja sama tradisional" dengan Korut.
Berkuasa pada April, Diaz-Canel menggantikan keluarga Castro yang sudah berkuasa di Kuba sejak 1959. Tokoh revolusi Kuba yang juga pernah menjadi presiden, Fidel Castro, pernah berkunjung ke Korut pada 1986 untuk menemui Kim Il-sung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News